Manfaat Bagi Fasilitas Kesehatan
Ada berbagai keuntungan bagi sebuah fasilitas kesehatan atau klinik mata jika menyediakan alat ini. Slit lamp sangat berguna untuk mendiagnosis berbagai kelainan mata, seperti katarak, glaukoma, iritis, keratitis, dan retinitis pigmentosa.
Perangkat ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi darurat mata, seperti trauma kornea, benda asing, atau infeksi. Kemudian dapat membantu mendeteksi penyakit sistemik yang mempengaruhi mata, seperti diabetes, hipertensi, dan arthritis.
Beberapa manfaat dari memiliki slit lamp di fasilitas kesehatan adalah:
Untuk menggunakan alat pemeriksaan mata ini dengan benar, perlu memperhatikan ergonomi, posisi, dan sistematis dalam pemeriksaan. Sesuaikan tinggi, lebar, dan sudut cahaya yang dipancarkan oleh slit lamp.
Pengguna dapat menggunakan lensa tambahan untuk melihat bagian belakang mata atau sudut iridokornea. Tenaga medis juga dapat menggunakan natrium fluorescein untuk menyoroti kelainan pada permukaan mata.
Jika Anda menjadi pasien maka dokter dapat meminta Anda duduk di kursi pemeriksaan dan meletakkan dagu di tempat dagu dan dahi di depan ikat kepala. Ini bertujuan untuk menjaga kepala Anda tetap stabil selama pemeriksaan.
Dokter mungkin akan menggunakan tetes mata yang mengandung zat pewarna kuning untuk membantu melihat masalah di bagian depan mata. Tetes pelebar pupil juga dapat digunakan untuk memperbesar pupil. Hal ini agar dokter mata dapat melihat bagian belakang mata dengan lebih baik.
Dokter mata akan duduk menghadap pasien dan melihat mata melalui mikroskop. Dia kemudian akan menyalakan slit lamp dan memfokuskan sinar cahaya sempit dan berintensitas tinggi ke arah mata. Meskipun cahayanya sangat terang, tidak akan menyebabkan kerusakan pada mata dan tidak menimbulkan rasa sakit
Slit lamp adalah alat yang sangat penting dan bermanfaat untuk kesehatan mata. Dengan alat ini Anda dapat melihat struktur mata dengan detail dan mendeteksi berbagai penyakit atau kelainan.
Ketersediaan alat ini dapat membantu pengobatan yang tepat dan efektif bagi pasien. Oleh karena itu, memiliki perangkat ini di fasilitas kesehatan adalah investasi yang berharga untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata.
SERAMBINEWS.COM - Praktisi ahli kesehatan sekaligus seorang pendakwah, dr Zaidul Akbar membagikan cara mengatasi tipes.
Hal tersebut disampaikan dr Zaidul Akbar dalam kajian dakwahnya seperti dikutip Serambinews.com melalui kanal YouTube Bisikan.com, Kamis (21/10/2021).
Mengutip dari laman Rumah Sakit Universitas Udayna, demam tifoid atau yang lebih sering dikenal tipes merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thyphi.
Bakteri ini biasanya ditemukan di air atau makanan yang terkontaminasi. Selain itu, bakteri ini juga bisa ditularkan dari orang yang terinfeksi.
Seseorang yang terinfeksi bakteri penyebab tipes bisa menyebar ke seluruh tubuh yang dapat mempengaruhi banyak organ tubuh penderitanya.
Orang yang terinfeksi penyakit demam tifoid atau tipes dapat menularkan bakteri melalui fases dan urine, makan dan minuman yang sudah terkontaminasi dengan urine atau fases penderita tipes.
Ataupun mengkonsumsi makanan yang ditangani oleh orang yang sedang mengalami tipes dan belum dinyatakan sembuh oleh dokter.
Baca juga: Waspadai! Ini Tujuh Penyakit Perlu Dijaga Pasca Banjir, dari DBD Sampai Tipes
Demam tifoid atau tipes termasuk infeksi bakteri yang bisa menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ.
Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang berakibat fatal.
Kata dr Zaidul Akbar, tipes tidak akan menyerang tubuh apabila tubuh dalam kondisi baik.
Hal tersebut disampaikan dr Zaidul Akbar saat menjawab pertanyaan seorang jamaah.
"Bagaimana cara menghindari sakit tipes yang terkadang rutin 1 tahun 2 kali atau 3 kali," kata dr Zaidul Akbar membacakan sebuah pertanyaan.
Menjawab hal tersebut, Zaidul Akbar mengatakan tipes terjadi karena tubuh seseorang yang tidak sehat termasuk berasal dari pola makan tidak sehat dan kondisi perut yang bermasalah.
Baca juga: 6 Faktor Risiko Tipes atau Demam Tifoid, Kebiasaan Jajan Sembarangan hingga Tidak Cuci Tangan
"Orang tipes masalahnya perut, masalahnya sampah semua banyak masuk badannya gitu loh," katanya di awal video.
Bekerja sebagai antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik melalui penghambatan prostaglandin dengan menghambat enzim cyclooxygenase
Sering buang air kecil adalah kondisi di mana seseorang buang air kecil berkali-kali dan lebih sering dari biasanya selama periode 24 jam.Kondisi tersebut tentu menimbulkan rasa tak nyaman, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Buang air kecil sendiri merupakan cara tubuh untuk membuang cairan limbah (urine).Walaupun bisa hilang seiring waktu, namun sering buang air kecil juga bisa berbahaya, karena dikaitkan dengan masalah kesehatan lain yang tidak normal.
Interaksi Obat Divoltar 50 mg Tablet
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Divoltar 50 mg Tablet adalah:
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) adalah sebagai berikut :
Struktur Mata yang Dapat Dilihat oleh Slit Lamp
Dokter mata dapat melihat struktur mata yang berbeda di bagian depan dan dalam mata slit lamp. Apa saja struktur tersebut?
Bagian mata yang membantu melindungi bola mata dari kotoran atau cedera. Perangkat ini membantu mendeteksi adanya luka, infeksi, atau jaringan parut pada kelopak mata.
Kornea adalah lapisan jernih yang menutupi permukaan mata dan membantu memfokuskan cahaya ke retina. Dokter menggunakan alat ini untuk melihat apakah ada goresan, luka, ulkus, pembengkakan, keratoconus, atau distrofi Fuchs pada kornea.
Selaput tipis dan bening yang melapisi bagian putih mata dan permukaan membran kelopak mata bagian dalam. Slit lamp dapat mendeteksi adanya iritasi, peradangan, infeksi, atau trachoma pada konjungtiva.
Bagian berwarna dari mata yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke pupil. Perubahan warna, bentuk, atau ukuran iris yang dapat disebabkan oleh trauma, infeksi, atau glaukoma dapat dideteksi menggunakan alat ini.
Lubang hitam di tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam mata. Apabila terdapat perubahan pada ukuran, bentuk, atau reaksi pupil dapat dideteksi menggunakan perangkat ini. Berbagai perubahan pada pupil dapat disebabkan oleh obat-obatan, cedera, atau penyakit saraf.
Mendeteksi adanya katarak, yaitu kekeruhan pada lensa yang mengganggu penglihatan. Lensa mata itu sendiri adalah struktur transparan di belakang iris yang membantu memfokuskan cahaya ke retina.
Alat ini dapat melihat apakah ada degenerasi makula, ablasio retina, oklusi pembuluh darah retina, retinitis pigmentosa, atau retinopati diabetik pada retina. Retina merupakan lapisan jaringan sensitif cahaya di bagian belakang mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal saraf.
Untuk melihat struktur mata dengan lebih jelas, dokter mata mungkin akan memberikan tetes mata untuk melebarkan pupil pasien. Baru setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp. Pasien juga mungkin akan diminta untuk mengenakan kacamata hitam setelah pemeriksaan. Hal ini karena mata sangat sensitif terhadap cahaya.
Berapa Kali Buang Air Kecil yang Normal
Menurut situs Bladder & Bowel Community, jumlah buang air kecil yang normal adalah 6-7 sehari. Dalam hal ini, frekuensi kencing yang normal juga akan bergantung dari berapa banyak cairan yang seseorang minum dalam sehari.
Di sisi lain, kondisi kesehatan dan usia juga termasuk faktor yang berpengaruh dalam frekuensi normalnya buang air kecil. Jadi, bayi, anak-anak, dan orang dewasa akan memiliki frekuensi buang air kecil normal yang berbeda.
Mengenai Divoltar 50 mg Tablet
Harus dengan resep dokter
Divoltar 50 mg Tablet dipasarkan dengan kemasan 1 dos 5 x 10 tablet salut selaput 50 mg
Tiap tablet mengandung natrium diclofenac 50 mg
Divoltar 50 mg Tablet adalah obat yang digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore, nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Divoltar 50 mg Tablet juga digunakan sebagai pereda nyeri pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
Divoltar 50 mg Tablet mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Diclofenac adalah nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) dengan nama kimia 2- (2,6-dichloranilino) asam fenilasetat.
Cara kerja Diclofenac adalah menghambat kerja enzim siklooksigenase (COX)1 dan siklooksigenase COX 2. Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Dengan menghalangi kerja enzim COX, prostaglandin lebih sedikit diproduksi, yang berarti rasa sakit dan peradangan akan mereda. Karena tidak selektif maka efek samping peningkatan asam lambung atau iritasi lambung mungkin terjadi paska pemakaian obat ini.
Memantau Asupan Cairan Tubuh
Memantau asupan cairan tubuh termasuk cara mengatasi sering buang air kecil sederhana yang bisa dilakukan. Pasalnya, jika kita banyak minum air pada waktu tertentu, hal itu juga yang menjadi penyebab utama buang air kecil.
Sejatinya, pilihan pengobatan akan tergantung dari penyebab yang mendasari seseorang sering buang air kecil. Sering buang air kecil bisa diobati dengan obat-obatan dari resep dokter.
Misalnya memberi antibiotik atau obat penghilang rasa sakit. Cara ini dilakukan jika seseorang yang sering buang air kecil mengalami infeksi ginjal. Sementara, seseorang yang didiagnosis kandung kemihnya terlalu aktif akan diberi obat antikolinergik, hingga pelatihan kontrol kandung kemih.
Jika saat buang air kecil merasa sakit dan terdapat darah, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perhatian lebih. Dalam banyak kasus, penyedia layanan kesehatan juga dapat membantu meringankan gejala yang ada, dengan merawat kondisi yang mendasarinya.
Pasalnya, pengobatan yang cepat bisa membantu untuk mengatasi infeksi serta mencegah adanya komplikasi. Semoga informasi seputar sering buang air kecil tadi, bisa menambah pengetahuan dan pemahaman detikers ya!
Dilansir dari Healthline, untuk melakukan tes CRP, perawat atau tenaga medis akan mengambil darah dari vena.
Pertama, perawat akan membersihkan kulit di atas vena dengan cairan antiseptik. Lalu, mereka akan mengambil darah dari vena bagian siku atau punggung tangan.
Selanjutnya, perawat akan melilitkan karet gelang di lengan untuk membuat pembuluh darah Anda lebih tampak atau terlihat jelas.
Kemudian, perawat akan memasukkan jarum kecil ke dalam vena dan mengumpulkan darah di dalam botol steril.
Setelah mengumpulkan sampel darah Anda, perawat akan melepaskan karet gelang di lengan dan meminta Anda untuk menekan tempat bekas tusukan dengan kain kasa.
Sebelum melakukan pemeriksaan CRP, Anda dapat memberi tahu dokter dan perawat mengenai obat apa saja yang sedang dikonsumsi. Sebab beberapa obat tertentu dapat memengaruhi kadar CRP di dalam tubuh.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Memiliki riwayat penyakit atau faktor resiko gangguan kardiovaskular, hipertensi, retensi cairan, gagal jantung. Memiliki riwayat penyakit tukak lambung/usus, penyakit Crohn, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, asma, lansia, anak-anak, ibu hamil dan menyusui. Hipersensitif terhadap diklofenak.
Dosis Divoltar 50 mg Tablet
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) diberikan dengan dosis :
Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) sebaiknya diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mengurangi efek samping pada saluran pencernaan. Pasien harus cukup terhidrasi (cukup cairan) sebelum menggunakan Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac).
Cara Mengatasi Buang Air Kecil Terus Menerus
Dilansir Medical News Today, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi sering buang air kecil.
Cara mengatasi sering buang air kecil adalah dengan latihan kegel. Latihan ini juga sering dilakukan wanita selama kehamilan.
Tujuan senam kegel adalah untuk memperkuat uretra dan otot panggul, dan untuk menopang kandung kemih. Lakukan senam kegel 10-29 per 3 kali sehari, dengan minimal selama 4-8 minggu untuk mendapatkan hasil terbaiknya.
Manfaat Divoltar 50 mg Tablet
Beberapa manfaat Divoltar 50 mg Tablet (Diclofenac) adalah untuk membantu mengurangi nyeri seperti: